Untuk situasi kota besar seperti
Jakarta sekarang, lebih tepat memakai pendekatan TDM (Traffic Demand
Management). “Mengatur pergerakan lalin, itu yang lebih rasional. Kalau kita
liat jumlah kendaraan dan jalan, konsekuensinya kalau enggak sebanding harus membangun
jalan baru. Sementara tiap kali membangun jalan baru akan membuat bangkitan
munculnya kendaraan baru. Kalau ada jalan baru atau diperlebar, yang lewat
bukan hanya kendaraan yang biasa lewat situ, tapi juga tempat lain. Karena
dianggap jalan itu tidak macet,” papar pria yang juga wakil ketua MTI
(Masyarakat Transportasi Indonesia) ini.
Di negara maju, masalah kemacetan
diatasi dengan mengembangkan angkutan umum dan kendaraan non-bermotor seperti
sepeda, karena tidak membutuhkan space yang besar. Seperti Seoul dan Boston,
jalan tol dihancurkan untuk ruang terbuka publik.
Tak dipungkiri, pembangunan jalan
baru malah mendorong pembangunan gedung-gedung perkantoran, hotel dan mal-mal
baru di sepanjang jalan tersebut. Akibatnya, memicu bangkitnya kendaraan
bermotor di lokasi tersebut.
Diksi
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata
merupakan unsur sangat penting, baik
dalam dunia menulis maupun untuk berkomunikasi setiap hari. Dalam hal ini,
makna kata yang tepatlah yang diperlukan kata yang tepat akan membantu
seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan
maupun tulisan. Diksi sendiri memiiki delapan elemen yaitu fonem, konjungasi,
silabel, hubungan, kata kerja, kata benda, infleksi, dan uterans. Di samping
itu, pemilihan kata itu harus pula dengan situasi dan tempat penggunaan
kata-kata itu. Hal yang utama mengenai diksi adalah:
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana
yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang
tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai
rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.Pilihan kata yang tepat dan
sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
pembendaharaan kata bahasa itu.
Makna Kata
Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan adanya berbagai makna
kata yang berhubungan dengan kata-kata lainnya. Diantaranya adalah makna kata
sinonim, antonim, homonim, polisemi, dan hiponim. Berikut ini adalah pembahasan
mengenai definisi dan contoh dari makna kata tersebut :
a. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya
mempunyai makna yang sama tetapi berlainan bentuk luar atau tulisannya. Contoh
:
bunga = kembang
temperatur = suhu
akselerasi = percepatan
b. Antonim adalah dua kata yang memiliki makna yang
berlawanan (lawan kata). Contoh :
bersih >< kotor
dangkal >< dalam
jauh >< dekat
c. Homonim adalah kata yang sama ejaan atau lafalnya tetapi
memiliki makna yang berbeda. Berdasarkan keidentikan ejaan atau lafalnya
homonim terdiri dari:
Homograf adalah bentuk istilah yang sama ejaannya, tetapi
mungkin lain lafal dan maknanya (sama tulisannya tetapi lain pengucapan dan
maknanya). Contoh : Apel (Upacara) dengan Apel (buah).
Homofon adalah bentuk
istilah yang sama lafalnya, tetapi berlainan ejaannya (sama pengucapannya
tetapi lain tulisan dan maknanya). Contoh Bank (tempat menyimpan uang) dengan
Bang (sebutan untuk laki-laki yang lebih tua).
d. Polisemi adalah istilah yang mempunyai makna yang
berbeda-beda karena terjadi pergeseran makna atau tafsiran. Contoh :
Makanan harus dikunyah di dalam mulut (organ tubuh) hingga
halus.
Tim penyelamat telah sampai di mulut (ujung) gua.
e. Hiponim adalah istilah yang maknanya terangkum oleh makna
yang lebih luas yaitu superordinatnya. Contoh : Mangga, pisang, jeruk, apel,
salak termasuk hiponim karena makna nya terangkum dalam superordinat buah.