Pages

Subscribe:

Labels

Blogger templates

Kamis, 15 November 2012

wacana kemacetan


Untuk situasi kota besar seperti Jakarta sekarang, lebih tepat memakai pendekatan TDM (Traffic Demand Management). “Mengatur pergerakan lalin, itu yang lebih rasional. Kalau kita liat jumlah kendaraan dan jalan, konsekuensinya kalau enggak sebanding harus membangun jalan baru. Sementara tiap kali membangun jalan baru akan membuat bangkitan munculnya kendaraan baru. Kalau ada jalan baru atau diperlebar, yang lewat bukan hanya kendaraan yang biasa lewat situ, tapi juga tempat lain. Karena dianggap jalan itu tidak macet,” papar pria yang juga wakil ketua MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) ini.
Di negara maju, masalah kemacetan diatasi dengan mengembangkan angkutan umum dan kendaraan non-bermotor seperti sepeda, karena tidak membutuhkan space yang besar. Seperti Seoul dan Boston, jalan tol dihancurkan untuk ruang terbuka publik.
Tak dipungkiri, pembangunan jalan baru malah mendorong pembangunan gedung-gedung perkantoran, hotel dan mal-mal baru di sepanjang jalan tersebut. Akibatnya, memicu bangkitnya kendaraan bermotor di lokasi tersebut.
Diksi
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan  unsur sangat penting, baik dalam dunia menulis maupun untuk berkomunikasi setiap hari. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Diksi sendiri memiiki delapan elemen yaitu fonem, konjungasi, silabel, hubungan, kata kerja, kata benda, infleksi, dan uterans. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Hal yang utama mengenai diksi adalah:
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu.
Makna Kata
Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan adanya berbagai makna kata yang berhubungan dengan kata-kata lainnya. Diantaranya adalah makna kata sinonim, antonim, homonim, polisemi, dan hiponim. Berikut ini adalah pembahasan mengenai definisi dan contoh dari makna kata tersebut :
a. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama tetapi berlainan bentuk luar atau tulisannya. Contoh :
bunga = kembang
temperatur = suhu
akselerasi = percepatan
b. Antonim adalah dua kata yang memiliki makna yang berlawanan (lawan kata). Contoh :
bersih >< kotor
dangkal >< dalam
jauh >< dekat
c. Homonim adalah kata yang sama ejaan atau lafalnya tetapi memiliki makna yang berbeda. Berdasarkan keidentikan ejaan atau lafalnya homonim terdiri dari:
Homograf adalah bentuk istilah yang sama ejaannya, tetapi mungkin lain lafal dan maknanya (sama tulisannya tetapi lain pengucapan dan maknanya). Contoh : Apel (Upacara) dengan Apel (buah).
Homofon  adalah bentuk istilah yang sama lafalnya, tetapi berlainan ejaannya (sama pengucapannya tetapi lain tulisan dan maknanya). Contoh Bank (tempat menyimpan uang) dengan Bang (sebutan untuk laki-laki yang lebih tua).
d. Polisemi adalah istilah yang mempunyai makna yang berbeda-beda karena terjadi pergeseran makna atau tafsiran. Contoh :
Makanan harus dikunyah di dalam mulut (organ tubuh) hingga halus.
Tim penyelamat telah sampai di mulut (ujung) gua.
e. Hiponim adalah istilah yang maknanya terangkum oleh makna yang lebih luas yaitu superordinatnya. Contoh : Mangga, pisang, jeruk, apel, salak termasuk hiponim karena makna nya terangkum dalam superordinat buah.